Poso,Bongkarsulteng.my.id - Penanganan kasus kematian Salsha Bela Agustin Pawira alias Caca, (16) warga Desa Sepe, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah masih menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat Poso dan keluarga korban.
Kematian gadis usia belia itu juga telah menyisihkan luka mendalam bagi keluarga terutama Nina Sulelino (53) sebagai ibu yang melahirkannya.
Tidak ada kejelasan tentang apa motif dan siapa pelaku pembunuh anaknya membuat penderitaan ibu 2 anak ini semakin bertambah.
"Sudah masuk bulan ke tujuh tapi tidak ada kejelasannya," ungkap Nina kepada media ini, Minggu (4/5/25).
Kepada media ini, ibu korban mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mencari siapa gerangan orang yang tega menghabisi anaknya. Namun usahanya belum membuahkan hasil.
"Tiap hari saya berdoa, supaya bisa menemukan titik terang siapa betul pelaku yang tega menghabisi anak saya," pelas Nina.
Dari keterangan yang di himpun media ini kematian Salsha terjadi pada Sabtu 21 Oktober 2024 silam di sebuah rumah kos-kosan di Kelurahan Lawanga, Kecamatan Poso Kota Utara.
Saat ditemukan, kondisi tubuh gadis malang ini sudah tidak bernyawa dengan luka sayatan dan sebilah pisau yang masih menancap di lehernya.
Sebelumnya, Kepolisian resort Poso melalui mantan Kapolres Poso, AKBP Arthur Sameaputty mengatakan kasus kematian Salsha menjadi atensi utama yang ditanganinya.
"Ini menjadi atensi utama saya ke penyidik Satreskrim Polres Poso," jelas Kapolres Poso AKBP Arthur Sameaputty via WhatsApp, Senin (7/4/25).
Kepada media ini mantan Kapolres itu juga mengatakan, sudah mengirimkan barang bukti termasuk DNA dari orang-orang yang berkaitan dengan kematian korban ke Mabes Polri.
Sayangnya hingga saat ini belum ada kabar lanjutan dari perkembangan kasus ini.
Olehnya, orang tua korban berharap kepada AKBP Aloesius Londar sebagai Kapolres baru yang menjabat saat ini bisa menindaklanjuti kasus kematian anaknya tersebut.
"Saya sangat berharap Kapolres baru ini dapat mengungkap kasus kematian anak saya. Sebelum ada pelakunya, hati saya tidak pernah tenang," harap ibuu korban dengan nada lirih.
Posting Komentar