Hambur-Hambur Anggaran di Luar Daerah Dinkes Morut Disoroti Banyak Pihak

Morut - Kegiatan Orientasi Kader Posyandu Terintegrasi Kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali Utara (Morut) di sebuah hotel di Kabupaten Banggai di saat pemerintah pusat sedang melakukan efisiensi anggaran hingga 50 persen menuai kritik dari berbagai kalangan.

Salah satunya dari Jaringan Advokasi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Indonesia (JARI).

Burhanudin 

Direktur JARI Burhanudin Hamza dalam sorotannya mengatakan, pelaksanaan kegiatan Orientasi Kader Posyandu Terintegrasi Kesehatan oleh Pemkab Morut di Banggai tersebut merupakan sebuah pemborosan.

“Jika kegiatan ini sangat mendesak dan perlu untuk diketahui oleh masyarakat bisa dilakukan kegiatannya di Kabupaten Morut. Dan ini juga mengurangi anggaran yang digunakan apalagi kegiatannya di buat di 2 kabupaten yakni Poso dan Banggai,” ujar Burhanudin kepada media pada Senin (9/6/2025).

Menurut Burhanudin, kegiatan yang melibatkan kader posyandu dari Kabupaten Morut seharusnya cukup digelar di dalam wilayah setempat. Selain lebih efektif dan efisien, hal itu juga akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal, khususnya pelaku usaha perhotelan di Morowali Utara.

“Jika dilakukan di sini, selain menghemat anggaran, kita juga bisa membantu perkembangan usaha lokal. Bukannya malah membesarkan pengusaha di luar daerah yang bahkan tidak membayar pajak ke kas daerah Morut,” tambahnya.

Burhanudin juga menyarankan agar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara segera mengundang Kepala Dinas Kesehatan untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Hal ini dimaksudkan guna mendapatkan penjelasan resmi mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut serta sumber pendanaannya.

Senada, anggota DPRD Morut dari Partai Gerindra, Arman Marunduh, mengaku terkejut atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia menyebut bahwa DPRD Kabupaten Morut sama sekali tidak mengetahui rencana maupun anggaran kegiatan tersebut.

“Saat ini pemerintah pusat lagi lakukan efisiensi anggaran. Bahkan, anggota Dprd Kab Morowali Utara juga kena imbas efisien anggaran sebanyak 50 % sehingga dengan kegiatan Orientasi ini jadi kaget mendengarnya,” kata Arman.

Arman menambahkan bahwa DPRD akan segera mengirimkan surat pemanggilan kepada Dinas Kesehatan Morut untuk hadir dalam RDP yang diagendakan pada Kamis mendatang. Tujuannya adalah untuk mengklarifikasi sumber dana pelaksanaan kegiatan Orientasi Kader Posyandu di Kabupaten Banggai dan Kabupaten Poso tersebut.

Hingga berita ini ditayangkan, Yuspen Katuwu selaku panitia acara belum memberikan tanggapan meski telah dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. Namun, berdasarkan video yang beredar di TikTok, Yuspen sempat terlihat ikut mempromosikan hotel tempat kegiatan tersebut diselenggarakan di Banggai.

Syarifudin Hafid

Di sisi lain, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Syarifudin Hafid, menilai bahwa kegiatan orientasi kader posyandu memang penting untuk meningkatkan kapasitas para kader dalam menangani masalah kesehatan di tingkat desa. Namun, ia sepakat bahwa pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi anggaran saat ini. KEgiatan dapat dilakukan di Kabupaten Morut dengan mendatangkan narasumber.

“Kegiatan ini tetap bisa dilakukan, tapi cukup di dalam wilayah Kabupaten Morowali Utara saja. Narasumber bisa didatangkan dari luar," kata Syarifudin Hafid. 

Dengan cara demikian, menurutnya, dapat menekan anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Morowali Utara.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama
Post ADS 1
Post ADS 1