Bada, Poso – Mobilisasi tiga unit alat berat menuju wilayah Bada, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, memicu kegaduhan besar. Warga menuding ada pihak yang membekingi operasi ini, sebab mustahil alat berat berani masuk tanpa restu dari pihak tertentu.
“Tidak mungkin mereka berani masuk kalau tidak ada yang arahkan,” tegas warga yang menolak kehadiran alat berat tersebut.
Isu penambangan di Bada sudah beredar sejak lama, dan kini kian nyata dengan hadirnya alat berat yang viral di media sosial. Masyarakat Bada secara bulat menyatakan penolakan keras dan siap melakukan blokade jalan untuk menghalau masuknya alat berat itu.
“Dari kemarin sudah ada informasi, sudah viral juga di medsos. Masyarakat jadi gaduh dan menolak keras penambangan di Bada,” ungkap seorang warga yang geram.
Pantauan media ini, Sabtu sekitar pukul 11.00 WITA, alat berat tersebut sudah mencapai jalur antara Petiro Rano dan Malei. Jika perjalanan terus berlanjut, diperkirakan akan tiba di Bada sekitar pukul 16.00–17.00 WITA.
Masyarakat menilai, masuknya alat berat ini merupakan bentuk pelecehan terhadap aspirasi warga dan berpotensi merusak lingkungan serta warisan budaya Bada yang telah diakui dunia melalui situs-situs megalitikum.
“Bada bukan tanah untuk digarap, bukan lahan untuk ditambang. Kami akan berdiri di depan, menolak siapa pun yang datang merusak tanah leluhur kami,” tegas perwakilan warga.
Posting Komentar