LEMBAH BADA - Penemuan arca megalitikum berbentuk monyet di Lembah Bada, Sulawesi Tengah, memberikan petunjuk menarik tentang keberadaan dan peran hewan ini dalam kehidupan masyarakat prasejarah. Keberadaan patung tersebut mengindikasikan bahwa monyet telah hidup berdampingan dengan manusia sejak ribuan tahun lalu, kemungkinan sejak masa awal kedatangan rumpun Austronesia di wilayah ini.
Namun pertanyaannya, mengapa monyet yang dipahat menjadi arca? Apakah ia hanya simbol fauna lokal, atau memiliki makna yang lebih dalam?
Ada dugaan kuat bahwa monyet memiliki nilai simbolik atau spiritual bagi masyarakat masa lalu. Dalam berbagai budaya kuno, hewan sering kali dikaitkan dengan kekuatan supranatural, roh leluhur, atau simbol-simbol kepercayaan tertentu. Patung monyet di Bada bisa jadi merupakan bagian dari tradisi multi-kultus atau pemujaan terhadap hewan-hewan tertentu yang dianggap suci, cerdas, atau memiliki peran penting dalam mitologi lokal.
Menariknya, Lembah Bada tidak hanya menyimpan arca monyet. Di wilayah ini juga ditemukan arca-arca lain yang menyerupai kerbau, katak, dan burung hantu—masing-masing mungkin mewakili makna dan fungsi yang berbeda dalam struktur sosial-spiritual masyarakat pramegalitikum.
Jejak-jejak ini memberi kita kesempatan untuk menyelami dunia simbolik leluhur kita dan membuka ruang untuk penelitian lebih lanjut mengenai hubungan manusia dan hewan dalam budaya megalitik Sulawesi Tengah.
إرسال تعليق