Penemuan Altar Megalitikum di Tepi Danau Poso: Jejak Tersembunyi Peradaban Austronesia Kuno

Toinasa, Pamona Barat, Poso – Sulawesi Tengah, Indonesia

Selama ini, para pelancong yang datang ke Sulawesi Tengah biasanya hanya mengenal situs-situs megalitikum di Lembah Napu, Behoa, dan Bada. Namun, tak banyak yang tahu bahwa jejak peradaban kuno ini ternyata juga ditemukan di pesisir Danau Poso, tepatnya di Desa Toinasa, Kecamatan Pamona Barat.

Di desa yang tenang ini, Bongkarsulteng.my.id menemukan  keberadaan sebuah batu altar megalitikum yang jarang diketahui. Berbeda dengan patung dan menhir raksasa di dataran tinggi, altar ini berada lebih dekat ke danau — terbuat dari batu keras yang diyakini berasal dari sekitar danau itu sendiri.


Pengamatan lapangan awal menunjukkan bahwa altar ini kemungkinan besar memiliki fungsi ritual atau spiritual, sebagai tempat pemujaan masyarakat kuno yang dikenal sebagai rumpun Austronesia. Yang menarik, bentuk dan karakteristik batu altar ini menunjukkan kesamaan dengan altar-altar megalitikum yang ditemukan di situs Pokekea, Desa Hangira dan Desa Bariri di Lembah Behoa, Kecamatan Lore Tengah — dua situs penting yang selama ini dikenal sebagai pusat kegiatan religius dan pemujaan masa lampau.


Batu altar yang ditemukan di Situs Pokekea Desa Hangira, Lore Tengah

Kesamaan ini membuka kemungkinan adanya hubungan budaya atau jaringan kepercayaan antar komunitas kuno di wilayah pegunungan dan pesisir. Artinya, persebaran budaya megalitikum di Poso tidak bersifat lokal, tetapi merupakan bagian dari jaringan Austronesia yang lebih luas.

Bagi wisatawan pencinta sejarah, antropologi, dan petualangan budaya, Desa Toinasa menjadi destinasi baru yang menawarkan misteri dan kekayaan peradaban masa silam. Situs ini masih alami dan tersembunyi, menyatu dengan suasana sakral yang seolah membekukan waktu.


Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

أحدث أقدم
Post ADS 1
Post ADS 1