POSO – Misteri pembunuhan Salsha Bela Agustin Pawira, remaja 16 tahun asal Desa Sepe, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, yang akrab disapa Caca, hingga kini belum juga terungkap. Gadis belia itu ditemukan tewas di rumah kos milik seorang anggota polisi, namun setelah lebih dari setahun, polisi belum berhasil mengungkap siapa pelaku sebenarnya.
Pergantian Kapolres dua kali sejak kasus ini mencuat tak juga menghadirkan titik terang. Keluarga korban bersama masyarakat menilai penanganan kasus berjalan di tempat, sementara pihak kepolisian terkesan bungkam dan enggan memberi jawaban pasti kepada publik.
Sorotan tajam kini datang dari parlemen daerah. Wakil Ketua Komisi II DPRD Poso, Conny Modjanggo, menegaskan akan kembali mendesak aparat kepolisian agar serius mengusut tuntas kasus tragis ini.
“Saya sudah pernah pertanyakan ke Kapolres ketika sidang di DPRD dan akan kembali saya pertanyakan langsung ke Kapolres. Kasus ini tidak boleh didiamkan,” tegas Conny kepada media ini, Minggu (21/09/2025).
Conny menilai, mandeknya kasus pembunuhan Caca bukan hanya melukai hati keluarga korban, tetapi juga mencoreng citra institusi kepolisian di mata masyarakat.
“Jika tidak segera ada progres, wajar publik menilai ada sesuatu yang disembunyikan. Polisi harus berani transparan agar kepercayaan masyarakat tidak semakin tergerus,” tambahnya.
Hingga kini, Kapolres Poso AKBP Alowisius Londar, S.I.K., belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan terbaru penyelidikan.
Kasus ini dipastikan akan kembali menjadi sorotan dalam agenda DPRD Poso, sekaligus menjadi ujian transparansi dan keseriusan aparat penegak hukum dalam menuntaskan
إرسال تعليق