Dalam beberapa pekan terakhir, wilayah Sulawesi, termasuk kawasan sekitar Danau Poso, kembali diguncang oleh serangkaian gempa bumi. Aktivitas ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat, terlebih karena getaran kerap terasa tiba-tiba, siang maupun malam hari.
Pulau Sulawesi memang merupakan salah satu wilayah paling rawan gempa di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh letaknya yang berada di zona tumbukan tiga lempeng besar dunia: Lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Lempeng Laut Filipina. Pergerakan dan tumbukan lempeng-lempeng ini menimbulkan tekanan geologi yang luar biasa di bawah daratan Sulawesi.
“Sulawesi seperti papan yang ditekan dari berbagai arah. Akibat tekanan itu, kerak bumi menjadi sangat tidak stabil dan mudah melepaskan energi dalam bentuk gempa"
Aktivitas Gempa di Sekitar Danau Poso
Dalam beberapa waktu terakhir, BMKG mencatat adanya gempa dangkal yang berulang di sekitar Danau Poso, terutama di wilayah Kecamatan Pamona Selatan dan Tenggara meski kekuatannya tergolong ringan hingga sedang (magnitudo 3—5), gempa ini tetap patut diwaspadai karena berpusat cukup dekat dengan permukiman warga.
“Wilayah sekitar Danau Poso dilalui oleh Sesar Poso, cabang dari sistem Sesar Palu-Koro. Sesar ini masih aktif dan terus bergerak. Karena gempa yang terjadi cenderung dangkal, efek getarannya terasa kuat di permukaan meskipun magnitudonya tidak terlalu besar"
Jangan Panik, Tapi Tetap Waspada
BMKG dan pakar kebencanaan mengingatkan bahwa gempa adalah fenomena alam yang tidak bisa diprediksi secara pasti, namun dampaknya bisa diminimalkan jika masyarakat memahami risikonya.
“Warga perlu mengenali jalur evakuasi, memperkuat bangunan rumah, dan mengikuti informasi dari sumber resmi.
Jangan panik sebab kepanikan justru sering memperbesar risiko saat gempa terjadi. Karena itu, perlu peningkatan edukasi kebencanaan, baik melalui latihan evakuasi, sosialisasi, maupun penguatan komunitas tangguh bencana.(informasi di himpun dari berbagai sumber)
إرسال تعليق