Waspada Potensi Seismik Poso: Analisis Pasca-Gempa



Oleh : Deddy Todongi

Gempa dengan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Kamis 24 Juli, Pukul 21.06 Wita.

Menurut pemetaan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terletak pada koordinat 2.03 LS-120.70 BT atau 70 kilometer Barat Daya Poso, Sulawesi Tengah.

Kedalaman gempa 10 kilometer atau masuk kategori gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami. Guncangan dirasakan warga di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong.

 Gempa yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah menyadarkan kita bahwa wilayah ini memiliki potensi kegempaan aktif yang perlu diwaspadai. 

Menariknya, berdasarkan analisis pasca-kejadian oleh pemerhati seismik independen, Didik Widjaja, gempa ini memiliki kemiripan pola mekanisme patahan (strike-slip) dengan gempa besar Palu 2018.

“Mekanisme danau Poso sama seperti gempa Palu. Besar arah strike sama. Menunjukkan hubungan erat keduanya,” tulisnya dalam unggahan media sosial disertai data fokus gempa (focal mechanism) dan peta struktur sesar.

Analisis tersebut merujuk pada:

  • Kemiripan arah patahan (strike) dan kedalaman dangkal gempa,
  • Potensi keterhubungan struktural antara Sesar Poso dan Sesar Palu-Koro.

Walaupun bukan bentuk ramalan, data ini memberi peringatan bahwa struktur sesar aktif di sekitar Danau Poso kemungkinan menjadi bagian dari sistem tektonik yang lebih besar dan kompleks. Ini memperkuat pentingnya:

  • Monitoring berkala oleh BMKG dan institusi geologi,
  • Peningkatan mitigasi risiko gempa, khususnya di kawasan permukiman padat,
  • Edukasi kesiapsiagaan bagi masyarakat sekitar wilayah patahan.Jangan Salah Tafsir ! 

Gempa bumi belum bisa diprediksi secara pasti. Namun, dengan memahami pola-pola struktur sesar dan sejarah kegempaan, kita bisa menyiapkan langkah kesiapsiagaan yang lebih baik.


Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama
Post ADS 1
Post ADS 1