Oleh : Deddy Todongi
Tahukah kamu?
Jauh sebelum Indonesia lahir, Sulawesi Tengah telah dihuni oleh manusia purba dari suku-suku Asia Tenggara — leluhur Ras Austronesia, yang datang dari Yunan (Tiongkok Selatan) dan Taiwan ribuan tahun lalu. 🌏
Perjalanan panjang mereka melintasi gunung, lautan, dan rimba belantara berakhir di tanah yang kini kita kenal sebagai Lembah Palu, Napu, Behoa, dan Bada — empat lembah suci yang menjadi pusat peradaban megalitikum di jantung Sulawesi Tengah.
Berdasarkan jejak-jejak kehidupan yang ditemukan di sekitar situs, dan melalui uji karbon terhadap artefak batu dan sisa organik, para ahli menyimpulkan bahwa budaya megalit di Sulawesi Tengah telah lahir sejak 3.500 SM — sekitar 5.000 tahun yang lalu!
Namun, hasil ini belum menjadi kesimpulan akhir, karena para peneliti juga menemukan bahwa 3.000 tahun sebelum kedatangan manusia Austronesia, ternyata sudah ada jejak kehidupan manusia lain di Lembah Behoa.
Artinya, wilayah ini mungkin menyimpan dua lapisan peradaban kuno — satu yang berasal dari Austronesia, dan satu lagi yang lebih tua dan misterius. 🌀
Di lembah-lembah itu, mereka meninggalkan warisan abadi:
🗿 Patung-patung batu menyerupai manusia dan hewan
🪨 Kalamba (tempayan batu pemakaman)
🪞 Dolmen dan altar persembahan
Semua dibangun dengan tangan manusia purba — tanpa logam, tanpa teknologi, namun penuh makna spiritual.
Hingga kini, arkeolog telah menemukan 118 situs dengan 2.007 artefak megalit, namun para ahli percaya masih banyak yang tersembunyi di hutan Lore Lindu menunggu ditemukan kembali.
Setiap batu menyimpan pesan, setiap ukiran menyimpan misteri...
💫 Siapa sebenarnya penciptanya? Untuk apa mereka dibangun?
📍 Lore Lindu National Park – Poso, Central Sulawesi, Indonesia
🌿 Warisan dunia yang menunggu untuk kamu jelajahi.
Gunakan tagar:
#MegalitLoreLindu #ExploreCentralSulawesi #BongkarsultengTours #JejakAustronesia #WarisanBudayaDunia
Posting Komentar