Laporan Khusus BONGKARSULTENG
Situs Megalitik Pokekea di kawasan Lore Lindu, Kabupaten Poso, resmi ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional.
Penetapan ini tertuang dalam sertifikat yang ditandatangani langsung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, pada 16 Desember 2025 di Jakarta.
Status nasional tersebut bukan sekadar pengakuan simbolik, melainkan penegasan hukum bahwa tata kelola Pokekea tidak boleh lagi berjalan sepihak dan salah arah.
Pemerintah Kabupaten kini memiliki hak sah untuk terlibat langsung dalam pengelolaan, pengawasan, serta pemanfaatan situs bagi kepentingan edukasi dan pariwisata budaya yang berkelanjutan.
Selama ini, praktik pelindungan di lapangan menuai kritik terutama dari para pemandu wisata dan wisatawan asing.
Patok besi dan tali yang dipasang secara serabutan sebagai pembatas di zona inti oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) dinilai merusak estetika, mengganggu lanskap sakral, serta menghalangi pengambilan gambar wisatawan, khususnya wisatawan asing.
Pendekatan fisik tanpa konsep lanskap budaya tersebut memperlihatkan pelestarian yang kaku dan miskin edukasi.
Dengan ditetapkannya Pokekea sebagai Cagar Budaya Nasional, BPK tidak lagi memiliki ruang untuk bertindak sepihak.
Setiap kebijakan teknis wajib melalui koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lokal.
Organisasi Pemandu Wisata Kabupaten Poso yang tergabung dalam Indonesia Tour Guide Association (ITGA) mendorong Pemerintah Daerah agar segera mereview kebijakan BPK yang secara sepihak membangun pembatas fisik berupa patok besi dan tali di zona inti.
Patok besi dan tali yang di pasang secara serampangan di zona inti Pokekea sudah saatnya ditiadakan, diganti dengan himbauan, papan informasi, dan sosialisasi edukatif yang melibatkan masyarakat dan pemandu wisata sebagai penjaga nilai budaya dan duta wisata yang paling tau soal seluk beluk dan karakter kepariwisataan di daerah Kabupaten Poso khususnya.
Posting Komentar